Surabaya – Mahasiswa yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikannya harus mempunyai kompetensi dan bukti kompetensi untuk bisa memiliki daya saing. Kompetensi menjadi hal penting jika ingin masuk ke pasar dunia kerja saat ini. Karena itulah ada lembaga sertifikasi untuk mensertifikasi kompetensi sebuah profesi. “Ketika di dunia kerja tidak hanya ditanya lulusan apa tetapi bisanya apa? Nah pertanyaan bisa apa ini merujuk pada kompetensi yang dimiliki (mahasiswa). Sehingga Unusa menyiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” ujar Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (LSP Unusa) Ir Sukemi. Pria yang kerap disapa Kemi ini menuturkan Unusa mewajibkan setiap lulusannya harus mempunyai sedikitnya 1 sertifikasi. “Kita punya 33 Skema Sertifikasi yang kita tawarkan ke mahasiswa untuk mendukung mahasiswa mendapat jenjang karier yang diinginkan setelah lulus nantinya,” imbuhnya. Kemi menegaskan jika 33 Skema Sertifikasi diberikan kepada mah...
Digitalisasi membantu kemudahan manusia dari pelbagai bidang. Kecepatan mendapatkan informasi dalam waktu singkat, menambah efesiensi kinerja manusia. Dalam menerima tantangan di dunia digital, intelektual Indonesia diharapkan bisa membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat. Tak khayal jika inovasi-inovasi baru bermunculan. Ima Kurniastuti, S. T., M. T, menjawab tantangan ini dengan meluncurkan aplikasi gizi bayi. Dosen S1 Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini, berharap ke depan akan semakin banyak rumah sakit atau praktisi kesehatan yang memanfaatkan digitalisasi, salah satunya melalui aplikasi buatannya. Lahirnya Aplikasi Status Gizi Bayi disebabkan oleh pengamatan Ima, terhadap petugas kesehatan posyandu yang notabene adalah lansia. Kekhawatiran akan daya ingat mereka yang melemah, menggugah Ima untuk menciptakan aplikasi tersebut. Sistem informasi selama ini hanya dikenal sebagai salah satu bidang keilmuan, yang menghasilkan aplikasi atau sistem di du...
Mengapa saya memilih prodi keperawatan? Alasan utama saya memilih keperawatan adalah karena dahulu nya cita cita saya sebenarnya ingin menjadi dokter, namun setelh saya tau bahwa biaya pendidikan dokter itu sangatlah mahal, maka saya putuskan untuk menjadi perawat saja. Dan itu disetujui serta didukung oleh keluarga saya Alasan kedua adalah saya menyukai kedekatan antara perawat dan pasien di rumah sakit. Saya suka dengan perawat yg lembut, sopan santun, ramah dan asyik dengan pasien. Dan saya akan menjadi perawat seperti itu kelak. Alasan ketiga adalah saya menyukai anak anak dan orang tua yang ingin mendapatkan perilaku baik dari perawat. Saya suka anak kecil karena kelucuan dan karena saya anak tunggal. Saya suka orang tua yang sudah renta karena biasany pada umur dibawah 50, mereka membutuhkan tempat untuk cerita, bercanda tawa dan mendapatkan perilaku baik dari perawat yang mereka kira itu adalah anaknya sendiri. Alasan keempat adalah saya ingin membantu orang orang yang san...
Komentar
Posting Komentar